Salam Hormat,
Sebelum Bapak/Ibu Memprivate’Kan Putra Putrinya Untuk
Berlatih Renang, Ada Baiknya Bapak Ibu Membaca Sedikit Artikel Ini Dan Semoga
Bermangfaat,Aamiin
A. Pengertian Renang
B. Sejarah Renang
Olahraga ini dimulai sejak abad 19 di London. Sekitar tahun 1837,
hanya terdapat 6 kolam renang di kota itu. Popularitas renang terus membaik,
dan pada tahun 1869 beberapa asosiasi mulai muncul. Popularitas kejuaraan
renang sederap dengan kebangkitan Olimpyade dan tercantum sebagai olahraga
modern di Athena pada tahun 1896.
Sepanjang perkembangan yang dapat diikuti, kota Bandung merupakan
kota yang mengawali kegiatan olahraga renang di Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan pembangunan kolam renang Cihampelas pada tahun 1904. di samping itu,
sebelum kemerdekaan telah ada beberapa kolam renang di beberapa kota besar
seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya.
Dengan adanya beberapa kolam renang, perkembangan cabang olahraga
ini ditandai dengan dibentuknya perkumpulan-perkumpulan renang, antara lain
Bandungsche Zwembond atau Perserikatan Renang Bandung pada tahun 1917. ketika
itu terdapat 7 perkumpulan yang bernaung di bawah Perserikatan tersebut,
termasuk perkumpulan renang siswa-siswa sekolah di Bandung.
Menyusul berdirinya West Java Zwembond pada tahun 1918, pada tahun
1927 di Jawa Timur berdiri Oost Java Zwembond (Perserikatan Renang Jawa Timur).
Dua peloncat indah Belanda mencetak prestasi pada tahun1934. Hamaman dan Van de
Gron, masing-masing sebagai juara pertama dan kedua nomor papan 3 meter dan
menara. Ketika Far Eastern Games (maksudnya Olimpyade Timur Jauh) berlangsung
di Manila pada tahun 1934 kedua peloncat tersebut menjadi utusan Hindia
Belanda.
C. Macam-Macam Gaya Renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung,gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya
renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas,
perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya
punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung,
dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renanggaya bebas. Walaupun demikian, hampir semua
perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl)
digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan
mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas,
posisi wajah menghadap ke
permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan
digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke
samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa
memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang
lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju
lebih cepat di air.
Gaya bebas merupakan gaya
yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu. Gaya bebas dilakukan
dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa membuat perenang dapat
melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas bisa di gunakan oleh
beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para pemula.
Gaya dada
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang
rekreasi. Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu
yang lama. Gaya dada atau gaya katak (gaya kodok) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang
tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar
sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke
samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan.
Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang
sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di
permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan
tangan-kaki.[2].
Dalam pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara
ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi Renang Internasional,
perenang gaya dada adalah perenang yang paling lambat.
Gaya punggung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun
perenang hanya dapat melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu
berlomba, perenang memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah
gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di
permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut danhidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas
dengan mulut atau hidung.[2]
Sewaktu berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dangaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya
punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam
dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara
kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama
kali diperlombakan di Olimpiade Paris 1900,
gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang diperlombakan setelah gaya
bebas
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya
lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar
sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan
menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara
dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut
ketika kepala berada di luar air.[2].
Gaya kupu-kupu diciptakan
tahun 1933, dan merupakan
gaya berenang paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula
yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi
gerakan tangan dan kaki.
Berenang gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar
dari perenang. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah
tangan secara bersamaan. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih
cepat dari perenang gaya bebas. Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya,
perenang gaya kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan
mengeluarkan tenaga yang lebih besar.
D. Manfaat Berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan
kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non
weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat
berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu
berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau
arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin.
Manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada
tubuh, mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung,
pinggang, anggota gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air,
tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang
mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama
tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru-paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam
air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih
tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk
berenang karena sistem crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan
kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam
air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat
secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat
mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air
(jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran
lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu
meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih
adem, badan pun bebas gerah.
Sebelum berenang, ag tubuh tidak ‘kaget’, dianjurkan melakukan
gerakan pemanasan untuk mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk
meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap dan juga lakukan
pendinginan setelah selesai berenang agar suhu tubuh dan detak jantung tidak
menurun secara drastis dengan cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan
ringan, seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar
kolam renang selama 10-15 menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu
putaran menyeberangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik beberapa kali dan
puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa henti. Setelah beberapa minggu,
latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang supaya semua
otot terlatih.
Satu-satunya ‘kekurangan’ dari jenis olahraga ini adalah ternyata
kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat
berenang justru berpengaruh buruk pada massa tulang. Untuk mengatasinya, Anda
dapat menyelinginya dengan olahraga lain, seperti joging, berjalan kaki, atau
bersepeda.
E. Fasilitas dan Peralatan
1. Kolam Renang
1. Panjang kolam renag 50 meter dan lebarnya 21 meter.
2. Dinding harus vertical dan sejajar.
3. Banyaknya lintasan adalah 8 dan masing-masing lintasan
lebarnya 2,5 meter.
4. Kedalaman air minimum 1,80 meter untuk perlombaan. Suhu air
berkisar antara (23-25)o Celsius.
5. Tempat Start tidak boleh licin dan kemiringannya tidak boleh
lebih darih 10 derajat.
6. Garis-garis tanda lintasan dapat di buat di dasar kolam
untuk memberi petunjuk pada perenang.
2. Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit
0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing lintasan
dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil
pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada
tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan
dibedakan menurut warna:hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3,
6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan
5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam
babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat
diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat
ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3. Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan
sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal
papan sentuh ini hanya 1 cm. Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh
sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4. Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu
yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air.
Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin.
Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
F. Peraturan
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang
melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air
dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air
dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua
lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam
gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk
gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start
setelah aba-aba Siap ((Take your marksdalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh
wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start
sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus
dalam keadaan diam.
G. Nomor Perlombaan
·
Gaya bebas: 50 m, 100
m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
·
Gaya kupu-kupu: 100
m, 200 m
·
Gaya punggung: 100 m,
200 m
·
Gaya dada: 100 m, 200
m.
·
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
·
Gaya ganti estafet: 4
x 100 m
·
Gaya bebas estafet: 4
x 100 m, 4 x 200 m
·
Marathon 10 km.
·
Gaya bebas: 50 m, 100
m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
·
Gaya punggung: 50 m,
100 m, 200 m
·
Gaya dada: 50 m, 100
m, 200 m
·
Gaya kupu-kupu: 50 m,
100 m, 200 m
·
Gaya ganti
perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
·
Gaya bebas estafet:
4×100 m, 4×200 m
·
Gaya ganti estafet:
4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara
bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung,
gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m,
perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat
orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai
dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya
kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
H. Pakaian
Jika Bapak Ibu berminat Mencari Pelatih Profesional
silahkan Hub:
WA : 085647024353
Telf : 085647451599